Kesan selama Praktik di RSJ Lawang
Sebelum menjalankan praktik di RSJ Lawang, bayangan saya tentang kondisi rumah sakit jiwa adalah dipenuhi dengan kekacauan, kondisi kotor, atau bangsal perawatan yang tidak manusiawi, namun ternyata setelah berada di RSJ Lawang, pandangan saya berubah. Hal itu terlihat dari semua sudut yang memang bersih, tidak berbau, dan bahkan cenderung wangi. Belum lagi pohon-pohon yang tumbuh di sekeliling gedung, yang menjadikan suasana RSJ Lawang teduh dan asri. Kebersihannya sangat terjaga. Begitu pula saat berada di asrama, dimana setiap hari selalu ada petugas kebersihan yang membersihkan asrama dan pemberian makanan untuk mahasiswa selalu tepat waktu dengan makanan yang bersih dan selalu dilengkapi dengan menu sehat.
Pasien yang berada diRSJ juga terawat dengan makanan sehat yang diberikan dan pemberian obat yang sesuai jadwal. Penampilan pasien tampak rapi dengan baju yang seragam dengan pasien lainnya, perawat dan petugas dalam RSJ juga ramah dan kooperatif kepada mahasiswa yang berada di RSJ maupun pasien. Pandangan saya tentang pasien psikotik itu menakutkan, agresif dan membayangkan setiap hari harus berinteraksi dengan pasien psikotik namun ternyata tidak seperti realitanya, dimana hampir semua pasien dapat kooperatif, dan menghibur.
Ilmu yang didapatkan juga banyak, sebelumnya hanya paham tentang teori namun ketika praktek kerja, banyak pengalaman yang didapatkan tidak hanya pendalaman dalam materi tapi juga mengajarkan tentang sisi humanis dan mengajarkan saya bahwa, mereka yang mempunyai masalah kejiwaan tidak boleh dijauhi, mereka hanya membutuhkan perhatian kita agar bisa sembuh dengan cepat dan dapat bekerja diantara kita yang masih ‘normal’ ini. Dewi Suryaningtyas - Mapro 2020
Kesan selama Praktik di Yayasan Dian Atmajaya
Saya sangat berterima kasih kepada pihak prodi yang telah memberikan kesempatan bagi saya dan teman-teman untuk menambah dan mengaplikasikan ilmu yang kami miliki pada Praktik Kerja Profesi Psikologi (PKPP) tahap 2 di Yayasan Dian Atmajaya. Pada PKPP tahap 2 kali ini, kami mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari pemilik dan pekerja yayasan hingga pasien yang memiliki gangguan psikotik. Pemilik yayasan mengajarkan kami untuk menerapkan prinsip “kasih sayang” dalam menangani kasus psikotik. Menurut beliau, kasih sayang dapat membuka kesempatan untuk berkomunikasi dan menyampaikan pertologan kepada pasien dengan tulus.
Lingkungan di Yayasan Dian Atmajaya penuh dengan keakraban antara mahasiswa, anggota yayasan, dan pasien-pasien yang sedang menjalani rehabilitasi. Suasana kekeluargaan yang tercipta menjadikan silaturahmi terjalin dengan baik tanpa kendala yang berarti. Kami berharap, ilmu yang kami terapkan dapat bermanfaat bagi yayasan dan pasien-pasien selalu dalam keadaan yang baik. Juwita Palupi - Mapro 2020
Proses pelaksanaan Ujian